SEMBILAN ANGGOTA SAKA WANABAKTI LULUS UJI SKK PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN TANAMAN

Sebanyak Sembilan orang anggota Satuan Karya Wanabakti Kwartir Cabang Grobogan pangkalan Perum Perhutani KPH Purwodadi berhasil lulus dalam penyelesaian Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman yang masuk masuk dalam Krida Bina Wana.
Pelaksanaan Uji SKK Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman dilaksanakan pada tanggal 4 Februari 2023 di Kawasan Hutan Petak 53 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Karangasem, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Karangasem, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwodadi yang masuk Desa Sumberagung Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan. Pelaksanaan Uji SKK dilaksanakan dengan didampingi oleh Instruktur Saka dan Pamong Saka.

Uji SKK Penanaman dan Pemeliharaan tanaman (Materi Krida Bina Wana)

Dijelaskan oleh Kak Pandoyo, Ketua Pimpinan Satuan Karya Wanabakti Kwarcab Grobogan, bahwa di Saka Wanabakti terdapat empat krida yaitu Krida Tata Wana, Guna Wana, Bina Wana dan Reksa Wana dengan jumlah keseluruhan terdapat 29 SKK.
Adik-adik Saka Wanabakti yang mengikuti uji SKK Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman pada Krida Bina Wana merupakan pilihan yang diminati untuk melaksanakan uji SKK tersebut.
Lebih lanjut dijelaskan oleh Kak Pandoyo, Secara perorangan dalam uji SKK mereka harus mampu menjelaskan cara penanaman dan pemeliharaan tanaman dengan baik, jumlah kebutuhan bibit yang diperlukan dan tindaklanjut usai penanaman.
Disamping mampu memahami syarat yang ada, adik adik anggota Saka Wanabakti harus mampu mempraktekkan dan melaksanakan penanaman, dan oleh instrtuktur ditugasi minimal mampu menanam pohon kayu putih minimal 10 pohon setiap satu orangnya, dan dalam jangka waktu satu jam rata-rata peserta uji SKK mampu menanam 15 sampai dengan 20 pohon kayu putih.
Sembilan orang yang lulus uji SKK akan disematkan Tanda Kecakapan Khusus pada waktu latihan rutin, sebagai bukti bahwa anggota Pramuka Saka Wanabakti telah memiliki kecakakan dan dinyatakan lulus uji SKK dan berhak menggunakan Tanda Kecakapan Khusus (TKK), sehingga mereka punya rasa bangga dan memotivasi mereka untuk giat berlatih” Pungkas Kak Pandoyo.