40 LULUSAN KML PENGGALANG GROBOGAN DI KUKUHKAN

Setelah menyelesaikan proses Narakarya lanjutan selama 6 (enam) bulan, sebanyak 40 orang lulusan Kursus Pembina Mahir Tingkat Lanjutan golongan penggalang di kukuhkan. Bertempat di Aula Kwarcab Grobogan, pada 23 September 2023 bertindak selaku pembina upacara yang mengukuhkan lulusan KML adalah Wakil Ketua Kwarcab Grobogan bidang Binawasa Kak H. Fahrurozi. Rangkaian acara pengukuhan ditandai dengan pengucapan janji Tri Satya dan penyematan selendang serta pita mahir penggalang.

Upacara Pengukuhan lulusan KML Golongan Penggalang
Penyematan selendang dan pita mahir sebagai tanda pengukuhan pembina KML

Dalam sambutannya Ketua Kwarcab Grobogan melalui Waka Kwarcab Bidang Binawasa menyampaikan pesan bahwa tanggung jawab baru sebagai pembina mahir lanjutan akan dimulai setelah dikukuhkan. Lulusan KML harus siap apabila nantinya diberikan tugas sebagai Ketua Gugus Depan. Selain itu pembina sebagai ujung tombak di gugus depan harus selalu kreatif, inovatif dan berkomitmen tinggi dalam semangat pengabdian. Pengukuhan Pembina mahir bukan menjadi akhir perjalanan bagi pendidikan kepramukaan orang dewasa, bahkan pengukuhan sebagai momen baru untuk semakin mantap dalam mengimplementasikan pengalaman kursus selama ini.

Selama 6 bulan, peserta  mengikuti proses narakarya atau pengembangan diri secara berkelompok dan individu. Secara individu dimaksudkan peserta mengembangkan pemahamannya di gugus depannya sendiri. Secara berkelompok dimaksudnya pertemuan pembina sebagai media diskusi membahas pengalaman di lapangan yang dilaksanakan setelah beberapa kali pertemuan di gugus depan. Pertemuan secara kelompok dididampingi oleh pelatih pendamping.

Khilma, salah satu peserta menyatakan sangat berkesan selama masa pengembangan. Dirinya yang membina di Kwaran Tegowanu, ada diujung barat Grobogan merasa masih jauh dari pengalaman nyata di kepramukaan. Dengan narakarya ini dirinya dapat langsung mempraktikan apa yang sudah diperoleh selama kursus. Pengalaman nyata dengan teori kadang berbeda, sehingga dibutuhkan kreatifitas dan inovasi setiap pembina saat berada di lapangan.  Pengalaman kursus yang diikuti pada 17 s.d 23 Desember 2022 lalu di SMP Negeri 7 Purwodadi telah mengantarkan 40 pembina sampai dengan dikukuhkan.